Thursday, July 23, 2020

Cara Memerah dan Menyimpan ASI

Memberikan ASI kepada si kecil dapat dilakukan secara langsung (direct breast feeding) maupun secara tidak langsung. Banyak faktor penyebab yang mengharuskan mama untuk memberikan ASI secara tidak langsung, misalnya :

  1. Mama merupakan seorang ibu yang bekerja
  2. Payudara bengkak karena ASI terlalu penuh sehingga harus segera dikeluarkan
  3. Kondisi si kecil tidak memungkinkan untuk minum ASI secara langsung (prematur atau dirawat diruang rawat bayi)
  4. Putting payudara lecet.

Pemberian ASI secara langsung maupun tidak langsung, sama-sama baik bagi si kecil. Namun, pemberian ASI secara tidak langsung ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mulai dari cara memerah ASI dengan benar, kebersihan dari alat pemerah sampai cara penyimpanan ASI.

Cara Memerah ASI

Memerah ASI dapat dilakukan baik dengan tangan atau dengan alat (pompa ASI manual dan elektrik). Keduanya sama baiknya, pemilihan pemerahan ASI baik dengan tangan atau dengan alat tergantung dari kenyamanan mama saat menggunakannya. Pemerahan ASI dengan tangan, dianggap lebih mudah dan murah, namun sebagian mama lainnya menganggap gerakan alat pompa ASI dianggap lebih efektif  mengeluarkan ASI lebih banyak dan gerakan pompa lebih nyaman. Namun, pemilihan alat pompa harus hati-hati karena pemilihan pompa yang tidak tepat dapat mencederai pembuluh darah kapiler pada payudara.

Cara memerah ASI dengan tangan

  1. Sebaiknya lakukan pada pagi hari.
  2. Sebelum mulai memerah ASI, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir serta bersihkan payudara mama dengan handuk kecil basah dan sabun.
  3. Siapkan wadah yang terbuat dari alumunium atau plastik, atau kaca. Si kecil sangat membutuhkan lemak ASI untuk pertumbuhannya.
  4. Condongkan badan mama kearah depan.
  5. Kompres payudara dengan handuk hangat untuk merangsang pengeluaran ASI.
  6. Letakkan jari kelingking dibawah payudara dan menempel dengan tulang rusuk, sementara jempol berada diatas payudara, menjadikan jempol dan telunjuk membentuk huruf C di sekitar payudara. Jari-jari lain biarkan meregang untuk menyokong payudara.
  7. Jari telunjuk dan jempol harus jauh dari putting karena susu mengalir dari dalam payudara (areola), bukan dari putting. Tempatkan jari-jari menuju tepi areola atau area disekitar putting.
  8. Rasakan area payudara mama, terutama disekitar areola, apabila ada perubahan tekstur lembut menyerupai gundukan kecil maka mulailah tekan dengan kuat dan perlahan. Lakukan berulang dan berirama senyaman mungkin.
  9. Ketika aliran ASI mulai melambat, coba pindahkan jari-jari mama ke area areola lainnya dan mulai memijat kembali. Hindari memerah dengan kencang karena akan melukai pembuluh darah payudara.

Pompa Manual

Pemerahan ASI dengan pompa manual dipilih oleh mama yang melakukan pompa sesekali saja. Langkah awal memerah ASI dengan pompa manual sama dengan memerah dengan tangan, mulai dari membersihkan tangan dan payudara, dan rangsang pengeluaran ASI dengan memerahnya dengan tangan. Bila dirasa ASI sudah mulai mengalir, maka mulai gunakan pompa manual untuk melanjutkannya. Bila aliran ASI sudah mulai melemah, coba lakukan pemerahan ASI dengan tangan kembali kemudian lanjutkan kembali dengan pompa bila sudah kembali mengalir.

Pompa Elektrik

Berikut cara untuk memerah ASI dengan menggunakan pompa elektrik.

  1. Bersihkan tangan dan payudara sama seperti langkah memerah dengan menggunakan tangan.
  2. Kompres dengan handuk basah hangat untuk memperlancar aliran ASI.
  3. Hubungkan kedua payudara dengan alat pompa.
  4. Taruh ASI diwadah penyimpanan yang baik dan steril.

Mama harus perhatikan saat pemerahan ASI dengan menggunakan pompa, baik pompa manual maupun elektrik adalah kebersihan dari pompa yang digunakan. Bersihkan alat pompa dengan sabun yang lembut khusus peralatan bayi serta bilas dengan air hangat. Selain itu, jangan lupa perhatikan cara menyimpan ASI.

Cara Menyimpan ASI :

  1. Simpan ASI sejumlah yang diminum si kecil dan mulai dengan takaran sedikit.
  2. Jika mama memompa saat kerja, dinginkan dengan ice box. 
  3. Gunakan penampung ASI yang bersih (botol atau plastik ASI steril) dan beri label tanggal. Minum terlebih dahulu ASI yang disimpan lebih lama.
  4. ASI yang ditempatkan disuhu ruang (250 C) dapat bertahan 6 jam. Sedangkan pada box pendingin dan ice pack dapat bertahan 24 jam. Di kulkas, dengan suhu 40 C dapat bertahan selama 5 hari dan di dalam freezer (ASI dalam keadaan beku) dapat bertahan hingga 6 bulan.
  5. Untuk mencairkan ASI, tempatkan di dalam wadah berisi air hangat untuk beberapa menit, Jangan menggunakan microwave atau memasak ASI diatas kompor.
  6. Kocoklah ASI secara perlahan untuk mencampur lemak ASI yang mengambang.

 

No comments:

Post a Comment